Penggusuran Kampung Pulo

Penggusuran Kampung Pulo

Drama penggusuran kampung Pulo sebenarnya perlu mendapat perhatian kita semua. Warga yang selama bertahun-tahun telah hidup di sana tentu merasa marah, apabila secara tiba-tiba rum
ahnya diluluhlantakkan. Tentu sangat manusiawi kalau ada rasa kehilangan yang besar. Maka tak heran jika sempat terjadi kisruh antara petugas dan warga kampung.

Banyak pihak menilai cara yang diterapkan Ahok kurang efektif. Di satu sisi benar bahwa apa yang diputuskan gubernur Jakarta untuk segera merubuhkan seluruh bangunan demi ruang terbuka hijau itu benar dan sangat bisa dibetulkan. Namun dari segi cara, serasa ada yang kurang. Jelas terlihat bahwa ketegasan dalam bertindak dapat menghasilkan dampak sosial yang buruk.

Akhirnya banyak yang mulai membandingkan gaya kepemimpinan Ahok dan Jokowi. Gaya Jokowi yang persuasif bisa menjadi pedoman bagi Ahok untuk bertindak ke depannya. Semestinya Ahok sering turun ke lapangan, meyakinkan warga terus menerus.

Selaras dengan drama penggusuran kampung Pulo, yang diharapkan tentu tidak ada pihak yang dikecewakan. Jika diterapkan gaya persuasif Jokowi, dengan meyakinkan warga secara intensif, mestinya kegiatan penggusuran Kampung Pulo bisa diterima setiap pihak.

Apa yang telah terjadi di Kampung Pulo adalah pelajaran yang baik untuk siapa saja, terutama untuk pemimpin-pemimpin rakyat ketika hendak bertindak. Ada banyak aspek sosial yang perlu diperhatikan. Tindakan prosedural akan tujuan yang baik saja tidaklah cukup.